Indonesian (Bahasa Indonesia Sehari-hari) Bible

Proverbs 31

Ecclesiastes

Return to Index

Chapter 1

1


 

  Kata-kata dalam buku ini berasal dari Sang Pemikir, putra Daud, yang menggantikan Daud menjadi raja di Yerusalem.  

 

 

--

2


 

  Sang Pemikir berkata: Semuanya sia-sia dan tidak berguna! Hidup itu percuma, semuanya tak ada artinya.  

 

 

--

3


 

  Seumur hidup kita bekerja, memeras keringat. Tetapi, mana hasilnya yang dapat kita banggakan?  

 

 

--

4


 

  Keturunan yang satu muncul dan keturunan yang lain lenyap, tetapi dunia tetap sama saja.  

 

 

--

5


 

  Matahari masih terbit dan masih pula terbenam. Dengan letih ia kembali ke tempatnya semula, lalu terbit lagi.  

 

 

--

6


 

  Angin bertiup ke selatan, lalu berhembus ke utara; ia berputar-putar, lalu kembali lagi.  

 

 

--

7


 

  Semua sungai mengalir ke laut, tetapi laut tak kunjung penuh. Airnya kembali ke hulu sungai, lalu mulai mengalir lagi.  

 

 

--

8


 

  Segalanya membosankan dan kebosanan itu tidak terkatakan. Mata kita tidak kenyang-kenyang memandang; telinga kita tidak puas-puas mendengar.  

 

 

--

9


 

  Apa yang pernah terjadi, akan terjadi lagi. Apa yang pernah dilakukan, akan dilakukan lagi. Tidak ada sesuatu yang baru di dunia ini.  

 

 

--

10


 

  Ada orang yang berkata, "Lihatlah, ini baru!" Tetapi, itu sudah ada sebelum kita lahir.  

 

 

--

11


 

  Orang tak akan ingat kejadian di masa lalu. Begitu pun kejadian sekarang dan nanti, tidak akan dikenang oleh orang di masa mendatang.  

 

 

--

12


 

  Aku, Sang Pemikir, memerintah di Yerusalem sebagai raja atas Israel.  

 

 

--

13


 

  Aku bertekad untuk menyelidiki dan mempelajari dengan bijaksana segala yang terjadi di dunia ini. Nasib yang disediakan Allah bagi kita sungguh menyedihkan.  

 

 

--

14


 

  Aku telah melihat segala perbuatan orang di dunia ini. Percayalah, semuanya itu sia-sia, seperti usaha mengejar angin.  

 

 

--

15


 

  Yang bengkok tak dapat diluruskan, dan yang tak ada tak dapat dihitung.  

 

 

--

16


 

  Pikirku, "Aku ini telah menjadi orang penting dan arif, jauh lebih arif daripada semua orang yang memerintah di Yerusalem sebelum aku. Aku mengumpulkan banyak pengetahuan dan ilmu."  

 

 

--

17


 

  Maka aku bertekad untuk mengetahui perbedaan antara pengetahuan dan kebodohan, antara kebijaksanaan dan kedunguan. Tetapi ternyata aku ini seperti mengejar angin saja.  

 

 

--

18


 

  Sebab semakin banyak hikmat kita, semakin banyak pula kecemasan kita. Semakin banyak pengetahuan kita, semakin banyak pula kesusahan kita.  

 

 

--

Ecclesiastes 2

 

 

 

 

HTMLBible Software - Public Domain Software by johnhurt.com

 


Other Items are Available At These Sites: